Jakarta, eMaritim.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia bidang Perhubungan mengeluhkan skema pembiayaan bagi sektor
transportasi nasional masih berjangka waktu pendek dengan beban bunga yang
cukup tinggi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto
mengatakan, peran transportasi sangat penting dalam sistem konektivitas yang
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pemerataan pembangunan
ekonomi serta kedaulatan suatu negara.
"Pengembangan sistem transportasi yang andal, efisien dan
berdaya saing akan serta merta menstimulus pembangungan di bidang
ekonomi," kata Carmelita di Jakarta, Selasa (03/09/2019), saat KADIN
Bidang Perhubungan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Sektor Perhubungan
bertema “Mewujudkan Transportasi Umum yang Andal, Efisien dan Berdaya Saing
melalui Skema Pembiayaan Infrastruktur.
Menurut Carmelita, penyelenggaraan transportasi di Indonesia
masih dihadapi oleh berbagai tantangan. Seperti dalam hal implementasi
kebijakan yang bersifat parsial pada masing-masing sistem transportasi
nasional, baik dalam hal pembangunan infrastruktur moda transportasi, sarana
prasarana pendukungnya dan pengoperasiannya belum terintegrasi secara baik,
bahkan terkesan tumpang tindih.
Tantangan lainnya adalah ketidakharmonisan kebijakan antara
kebijakan sektor transportasi dengan kebijakan pada sektor lainnya. Misalnya,
kebijakan industri mobil dan sepeda motor yang terus menggenjot produksinya
untuk dipasarkan di dalam negeri, menjadi kontra produktif dengan kebijakan
transportasi yang mengutamakan angkutan umum, atau angkutan massal guna
mengurangi kongesti atau kemacetan jalan, terutama di kawasan perkotaan.
Kondisi tersebut berdampak terhadap inefisiensi perekonomian
nasional, khususnya tingginya biaya logistik.
Guna mewujudkan transportasi umum yang andal, efisien dan
berdaya saing tersebut, maka sektor transportasi perlu mendapatkan jaminan
penyediaan dana yang memadai baik dalam rangka investasi moda transportasi
maupun sarana prasarana pendukungnya.
Komite Tetap Kadin Perhubungan Bidang Perhubungan Laut Nova
Y. Mugijanto mengatakan, para pelaku usaha di sektor transportasi mengharapkan
adanya skema pembiayaan yang serupa dengan skema pembiayaan infrastruktur, yang
memiliki tenor atau waktu pengembalian berjangka panjang dan suku bunga yang
kompetitif.
Saat ini, skema pembiayaan bagi sektor transportasi nasional
masih berjangka waktu pendek dengan beban bunga yang cukup tinggi. Sedangkan
jenis usaha di sektor transportasi merupakan sektor usaha yang padat modal dan
padat karya dengan tingkat pengembalian investasi yang panjang. Karena itu
diperlukan skema pembiayaan dengan jangka waktu yang panjang.
Untuk itu, Kadin mengusulkan agar angkutan barang dan
penumpang dapat dimasukkan sebagai pendanaan infrastruktur seperti yang
tertuang dalam PM Keuangan No 100/PMK 010/2009.
Melalui acara ini, diharapkan akan ada informasi dan solusi
terkait skema pembiayaan bagi sektor transportasi. “Dari acara ini, kita akan
mengidentifikasi persoalan terkait pembiayaan di sektor transportasi dari
seluruh stakeholder untuk nantinya diberikan kepada pemerintah sebagai
masukan,” ujar Nova.
Dia menambahkan, Acara yang diselenggarakan pada Selasa, 3
September 2019 di Menara Kadin Indonesia bertujuan mencari solusi yang kongkrit
agar pembiayaan sektor transportasi dan infrastruktur menjadi lebih efektif dan
efisien guna terciptanya industri yang memiliki daya saing. Lain itu, untuk
mengidentifikasi dan memitigasi resiko sektor transportasi darat, laut, dan
udara.